Showing posts with label me. Show all posts
Showing posts with label me. Show all posts

Tuesday, July 09, 2019

2019 Resolutions

🙋Udah Juli aja nihhh ~~
Artinya, 2019 udh berjalan setengahnya 🤭

Gimana? Resolusi2 2019, yang Januari kemarin ditulis dg semangatnya, udah terlaksana blom? 



Apa seperti biasanya? Cuma sekedar menjadi wacana lalu tertelan begitu saja seiring berlalunya masa?

Jangan cuman rajin cek HP buat kepoin sosmed nya mantan, yaa ~~
😂😝🤧
Kamu, iyaa kamuu...
Kudu move on and move up menata kehidupanmu sendiri.🤸‍♀

Cek lagi deh resolusi-resolusinya mumpung 2019 baru setengah jalan.
Liat lagi rencana-rencananya.
Bikin jadi rencana jarak pendek, menengah dan mimpi besarnya apa?
Trus, jangan kendor buat terus mencari peluang. 💪💪

Kmu, cuma butuh dirimu untuk sukses.
Yang lain itu pelengkap. Kayak mecin di masakan gitu lahh ~
Intinya ya tetep kmu!

See u on top yaa gaes 

Monday, November 19, 2018

Live your Life

Lama 'ga update disini. Bagaimana kehidupan gw? Yaa,, gini-gini aja. Belum ada sesuatu yang fantastis yang harus banget gw update.
Sebenernya, gw sendiri akhir-akhir ini bingung sama keinginan hidup gw. Banyakkk banget sampe gw bingung mana yang harus gw prioritasin. Jadinya yaa gw menjalani hidup gw sesuai dengan jadwal, sesuai dengan rutinitas, menyelesaikan deadline ke deadline berikutnya sambil liburan tipis-tipis.
Mungkin di lain kesempatan gw akan cerita pengalaman liburan gw. Menunggu mood. Eeaaaa,, alamat lama kemudian ini. Hahaha ☺

Dari semua hal yang menurut gw flat aja,, sebenernya gw lagi berusaha banget untuk menjaga impian gw tetap menyala dan makin menyala.
Iya, gw tau banget gw type orang yang klo sudah berkeinginan, semua rintangan bisa aja gw abaikan. Tapi untuk membakar semangat gw selalu seperti itu, sekarang ini ga mudah. Gw menjadi anak yang gampang 'terpuaskan' dan gw tau itu salah.

Banyaknya rencana yang ternyata tidak terlaksana membuat gw kembali berpikir. Sebenernya apa yang harus gw lakukan sekarang. Klo bilang kembali menata harapan, kayaknya kokk gituu amat yaa..
Harapan gw udah banyak. Kelewat banyak malahan...
Yang bener tuh gw harus menata rencana untuk mewujudkan rencana gw.
Mengelompokkannya menjadi beberapa tahapan rencana; jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Kudu!
Sebelum tahun ini berakhir, harus udah punya fix plan for 2019 and the years come. Janji!



Tuesday, January 16, 2018

It's a Special Day

Hari ulang tahun, hari notifikasi. Hari sibuk menghadap layar HP, membalas semua notifikasi yang masuk. Hari saatnya menekan emoticon smile, tapi wajah aslinya datar. Hari dimana mesti pasrah diceplokin telor, ditaburi tepung dan dipintain traktir. Harinya party, entah merayakan apa? Bertambahnya umurkah? Atau karena berhasil melewati setahun lagi dari jatah umur kita?

Kenapa hari ulang tahun dianggap sebagai hari yang special?
Mengapa kita mengharapkan adanya suatu yang special di hari tersebut?

Jika karena berhasil melewati setahun lagi dari jatah umur kita, bukankah setiap detiknya kita harus bertahan?
Siapa yang tau akan ajalnya?
Lalu mengapa kita mengharapkan perlakuan special?
Seharusnya kita juga mengadakan ulang detik, ulang menit, ulang jam, ulang hari, ulang minggu dan ulang bulan. Maka kehidupan kita akan menjadi special setiap saat, setiap waktu.

Jika karena bertambahnya umur, seharusnya kita waspada. Usia yang bertambah adalah pengingat kepada diri bahwa raga tak bisa menolak renta. Tua adalah sebuah keniscayaan. Takdir yang harus diterima.

Jadi, special karena apa?
Karena kita ingin di perlakukan special kah?

Jika memang kita mengharapkan perlakuan special, mengapa kita tidak saling memperlakukan semua orang special setiap harinya?
Walaupun itu bukan hari ulang tahunnya.

Ulang tahun atau tidak, apa salahnya selalu berbuat baik terhadap sesama. Toh,, apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai kemudian.

Hari ini adalah hari Selasa, 16 Januari 2018. Sama seperti hari lainnya. Hari yang special karena saya selalu merayakan kehidupan. Berbahagia dan bersyukur atas semua yang saya miliki.
Tidak terlalu sibuk dengan notifikasi di layar HP.
Ya, karena sejak beberapa tahun yll, saya mematikan pemberitahuan di sosmed.
Kerabat dan sahabat saya tidak pernah membutuhkan semua pengingat itu.
Mereka tetap mendoakan semua kebaikan untuk saya, tanpa saya pinta. Setiap waktunya, tidak hanya setahun sekali.

In the end, happy birthday to my self.



Thursday, December 21, 2017

Review 2017

2017 akan berakhir dalam hitungan hari. Ahhh,,, ga berasa yaaa...
Makin tua aja dehh.. Hahaha..
Di saat orang-orang membuat resolusi tahun baru, saya lebih suka me-review apa saja rencana saya yang sudah berhasil saya laksanakan dan rencana apa yang perlu direvisi.
And here is it,,,

1. Alhamdulillah, thank God udah kesampean liat salju dan pegang langsung.
Sebagai orang Indonesia yang lahir dan besar di daerah tropis, ngeliat langsung salju adalah cita-cita dari dulu. Tahun ini akhirnya bisa ke Harbin dan liat festival salju. Bahkan pas di Harbin, bisa mainan lempar-lempar salju segala di taman kotanya. Ini adalah pengalaman yang berharga.
Sebelumnya udah pernah ngerasain winter di Seoul. Tapi ga sukses liat dan mainan salju kayak di Harbin. Jadi, wish list liat salju baru mulai saya hitung terlaksana di tahun ini. Bukan di tahun sebelumnya pas saya ke winter an di Seoul.

2. Sampai juga di Great Wall of China dan Museum Teracotta.
Sebagai seorang yang suka jalan-jalan, saya suka sekali melakukan perjalanan ke tempat-tempat bersejarah. Saya punya beberapa nama situs warisan dunia yang dicatat dalam UNESCO world heritage yang masuk dalam wish list tempat yang harus saya kunjungi before I die. Jadi, mengunjungi Great Wall of China dan Museum Teracotta ini menambah jumlah tempat yang sudah saya kunjungi dalam list tersebut.

3. Berhasil menambah pengalaman keluar negeri gratis dan memperbagus CV.
Alhamdulillah banget. Semoga ke depannya makin banyak lagi tempat yang saya datangi dan kegiatan yang bisa saya ikuti secara gratis. Aamiin.

Sepanjang tahun ini banyak kejadian up and down yang membuat saya berpikir kembali untuk merencanakan masa depan saya. Ada beberapa hal yang akhirnya saya pikir ulang. Mundur selangkah lalu membuat lompatan saya rasa lebih bijaksana daripada memaksakan terus maju ke depan dan nyemplung ke selokan.

Semoga tahun 2018 saya menjadi pribadi yang lebih baik daripada hari ini.
Semoga cita dan cinta yang saya inginkan di ijabah sang Pemilik Hidup ini.
Aamiin.


==============
21 Desember 2017,
Raya Tengah di saat hujan,
Di pertengahan minggu yang syahdu,
Sore menjelang pulang.

Semoga tahun depan di waktu yang sama,
Tulisan review 2018 bisa saya tuliskan dari belahan dunia lainnya.
Aamiin.


Wednesday, October 11, 2017

Mom's Birthday

Ada kata yg tak terucap.
Ada rindu yg tak terjawab.
Dalam bait doa, semoga cinta terus tercipta.

Terimakasih Tuhan karena telah meniupkan ruh pada perempuan pahlawan ini 63 th yll.
Terimakasih karena menjadikan ia sbg ibuku.

Kini, jagalah dia seperti beliau menjagaku dulu semasa kecil.
Titip rinduku yg membuncah padanya.
Katakan jg padanya bahwa aku baik2 saja.

Terimakasih Tuhan, aku tau Engkau Maha Baik.





Thursday, October 05, 2017

Friends of Mine

Kalau kamu mau tau seperti apa seseorang, liat saja teman2 nya.
Teman adalah cerminan.

Jadi, siapa bilang ga boleh milih2 teman?
Justru kita harus memilih teman yg bisa bersinergi baik dg kita.
Menjadikan kita org yg makin baik setiap harinya.
Yg bukan hanya bersama mereka kita bisa move on tapi jg bersama mereka kita terus move up.

I love you friends 😘😘
Love you to the moon and flying together with love.
Because of you all, I believe I can fly 💃🐣🐦

Friday, July 28, 2017

Lebaran 1438H journey

Ga terasa bulan Syawal berlalu, padahal pengalaman lebaran kemarin blom sempet ditulis. Hehe.. ☺

Jadi, lebaran kali ini adalah lebaran pertama di Tambun. Sebenernya biasa aja sih, sama seperti lebaran-lebaran sebelumnya. Tapi overall memang ada yang berbeda dalam lebaran kali ini. Antara lain yaitu:
- Kita solat Ied di masjid deket rumah. Iya, beneran di masjid, bukan di jalanan seperti yang biasanya dulu masih di Kebalen. Atau jaman di Cakung, di jalanan dan peron stasiun. Solat Ied disini, ga serame itu. Jadi kita bisa solat di masjid.
- Masih banyak orang yang keliling halal bihalal. Padahal tetangga disini orangnya lebih sedikit.

Lebaran kali ini juga beda karena gw dan Puspa ikutan mudik ke Malang. It means 836 km away from home. 39 jam perjalanan pergi dan 30 jam perjalanan pulang.
Capek! Pegel! Iya pake banget yang jelas. Hahaha 👀
Pulang-pulang langsung pijit. Badan udah ngejerit soalnya.✋
Actually, this is my first lebaran road trip. A very long journey.

Sebenernya waktu efektif buat jalan-jalan selama di Malang cuma 2 hari. Hahaha, iyalah. Lamaan waktu yang dipake buat diperjalanan. Gapapa dehhh, nyobain mudik lebaran jauh. Siapa tau aja nanti punya mertua yang harus disamperin pake acara mudik gini. Jadi, itung-itung belajar. Hihihii.. ☺

Hari I:
Hari ini seharian kita di museum angkut.
Selama libur lebaran, HTM ke museum angkut adalah Rp 100.000,-.
Museum ini isinya segala macam jenis angkutan dan ceritanya tentang angkutan tersebut. Yang menariknya justru di museum ini banyak spot lucu yang bisa dipakai sebagai background foto. Jadilah museum ini seperti studio foto yang sangat luas bagi para pengunjungnya.
Andai aja gw dateng pas ga musim libur lebaran kayak gini, pasti bisa dapet banyak banget foto bagus. Sayangnya ini liburan, jadinya foto gw banyak foto bom nya. Hikss...


Seharian disini puas juga sih.. Bisa narsis!
Kocaknya adalah, kita susah buat pulang. Ga nemu gocar or ojek or taksi karena macet. Grabcar harganya mahaaalll buangettt. Akhirnya kita jalan jauh dulu sebelum naik grabcar biar lebih murah. Hahaha


Hari II
Rute hari ini: kampung Tridi, Jodipan, Sengkaling Kuliner, Sengkaling Water park, Alun-alun Malang.
Rutenya muterin kota. Hahaha..

Kampung Tridi dan Jodipan ini senada sejiwa. Kampung yang dicat warna warni dan banyak gambar yang bisa dijadikan sebagai background foto. Hahaha, lagi-lagi foto, yaa
Lucunya, kampung ini dulu termasuk daerah kumuh di kota Malang. Menarik! Ini membuktikan, dengan penataan yang baik, kampung yang tadinya kumuh bisa menjadi objek wisata.


Sengkaling kuliner adalah sebuah pujasera yang dikelola oleh UMM.
Not bad. Harga murah, enak. Makan jadi puas rasanya.

Sengkaling Water Park ini sebenernya ada tempat bermainnya juga. Ga cuma kolam renang aja. Jadi disini ada kolam renang, arena bermain, mainan anak2, ayunan, jungkat jangkit, bombom car, taman, photo both, kantin, dll. Tempat wisata keluarga yang juga dikelola oleh UMM.
Sayangnya kami tidak punya waktu terlalu banyak untuk mengeksplore tempat ini. Karena tujuan kami sebenarnya memang untuk berenang.
Iya, berenang!
Hahaha, bayangin aja, dingin-dingin berenang di kolam air dingin. Giiiimaanaaa gitu.....


Setelah malam, kami melanjutkan perjalanan ke alun-alun kota Malang. Seperti yang saya sebut di atas, ini rutenya memutar. Iya, sebenernya kami salah rute. Tapiii, yaa sudahlah
Alun-alun kota Malang itu sebenernya deket dengan kampung Tridi dan Jodipan itu tadi, ketimbang dari Sengkaling.
Yaaaa, namanya kita juga turis, Jadi ga tau jalan mah sahh aja yaa..
Disini kita ga ngapa-ngapain. Kita cuma mau foto yang ada tulisannya Malang. Penting banget soalnya!
Hahaha ☺






Thursday, March 09, 2017

Winter Trip - China



Dari sekedar wacana mau liat salju, sampai episode berburu tiket demi mewujudkan mimpi, sebenernya video ini terlalu singkat untuk menggambarkan semuanya.
Cuma satu pesennya, kalau emang udah mimpi, wujudkanlah!
Mimpi itu untuk dicarikan cara agar bisa diwujudkan, bukan disimpan di dalam relung jiwa dan tetap menjadi mimpi sampai akhirnya disesali kemudian.
Just watch this video and enjoy :)

Tuesday, January 24, 2017

Feel Free to Get Lost, One Day in Xi'an

Bagi saya pribadi, setiap perjalanan yang saya lakukan adalah sebuah petualangan. Bahkan untuk perjalanan ke suatu tempat yang sudah pernah saya lakukan sebelumnya pun, akan menjadi sebuah petualangan. Hal ini bisa jadi karena beda travel mates, atau beda lokasi tujuan walau masih di satu kota yang sama.

Jangan bayangkan petualangan ala Indiana Jones di film nya. Petualangan bagi saya cukup keluar dari rutinitas harian dan mengalami hal baru. Hal baru inilah yang biasanya jadi mendebarkan. Sesuatu yang mendebarkan bagi saya sudah sama sensasinya dengan berpetualang seperti dalam gambaran orang-orang.

Dalam perjalanan saya belum lama ini, ada satu hari saya punya waktu sendirian. Hal ini karena ada satu lokasi yang sangat ingin saya kunjungi yang tidak dikunjungi oleh teman seperjalanan saya. Jadilah hari itu saya berpetualang sendirian mencari Terracotta Museum.

Perjalanan menemukan Terracotta Museum menurut saya cukup menegangkan. Bayangkan, saya berada di suatu tempat yang bahasanya tidak saya mengerti sama sekali, baik lisan maupun tulisan. Mereka pun tidak mengerti bahasa yang saya ucapkan. Bahkan ketika saya berbicara dalam bahasa Inggris pun, susah sekali menemukan orang yang mengerti apa yang saya tanyakan, begitupun sebaliknya; susah sekali saya mengerti apa yang mereka maksud. Ahhh rasanya saya lost in translation.
Saat itu saya juga tidak bisa mengandalkan google map sama sekali. Google diblokir oleh pemerintah China.
Saya mengandalkan hasil screenshoot HP teman saya yang dikirimkannya melalui what's app. Isinya mengenai rute perjalanan yang dituliskan oleh orang-orang yang sudah pernah ke Terracotta Museum

Permasalahan bermula dari semua data yang terkirim adalah dalam bahasa Indonesia, padahal stasiun dan terminal yang saya tuju, ditulis dalam huruf China dan mereka punya penamaan sendiri dalam bahasa mereka untuk menyebut Terracotta Museum itu. Perlu diketahui, mereka menyebut Bing Ma Yong untuk Terracotta Museum.

Dalam petunjuk, saya harus ke Xi'an Railway Station lalu mencari pemberhentian bis no 5 (306). Bis inilah yang akan membawa saya ke Terracotta Museum. Simple yaa?
Tapi kenyataannya tidaklah se-simple itu.
Yaaa, karena saat saya sudah di dalam metro subway, ga ada yang tau dimana Xi'an Railway Station. Boro-boro untuk menanyakan lokasi bis no 5 (306) itu?
Pencarian ini makin sulit karena orang-orang yang ditanya tidak mengerti apa yang kita tanyakan, dan kita pun tidak tau apa yang mereka maksud. Seperti yang saya jelaskan di atas. Dalam kasus saya, saya sampai diantar oleh salah seorang penjaga di stasiun ke pos informasi, dimana disana ada yang bisa bahasa Inggris, tentu saja. Saya pun dituliskan huruf-huruf dalam tulisan China, sehingga saya dapat menunjukkan tempat yang dimaksud oleh saya pada orang yang saya tanya. Atau saya dapat menyamakan tulisan tersebut pada papan informasi yang ada.
Alhasil, setelahnya saya seperti seorang pramuka yang mencari jejak.

Dalam mencari jejak ala saya, saya juga mengandalkan feeling dan kebiasaan orang. Jadi, memperhatikan kebiasaan orang itu ternyata bisa berguna juga. Memperhatikan orang itu ga melulu kepo, hehe..

Dibawah ini saya akan memberikan tips dan arahan arah yang menurut saya mudah untuk diikuti oleh orang yang akan mencari  Terracotta Museum, bahkan jika petunjuk ini dipakai dengan benar, bisa jadi ga perlu bertanya lagi pada penduduk sekitar. Karena bertanya disini pada akhirnya bisa membuat kita pusing menterjemahkan apa yang mereka maksud.

Dari lokasi dimanapun kamu berada di kota Xian, carilah stasiun subway terdekat dan pergilah ke Wulukou. Wulukou yaa, bukan Xi'an Railway Station.
Wulukou ini berada di dalam jaringan metro subway line 1, sedangkan Xi'an Railway Station itu adalah stasiun untuk kereta jarak jauh, kereta keluar kota. Jadi, itu adalah 2 lokasi yang berbeda yaa.. Jangan sampai salah yaa..
Kalau kamu pengguna commuter line, kamu sudah akan familiar dalam pencarian jalur dan menemukan stasiun yang saya maksud. Kalau kamu tidak familiar dengan sistem jalurnya, ingatlah kalau Wulukou ini ada di line 1 (berwarna biru). Jadi jangan sampai salah jalur dan warna
Di bawah ini, ada tulisan Wulukou dalam tulisan China. Bisa dicocokkan untuk memastikan kamu berada di stasiun yang benar.



Ketika sudah sampai di Wulukou, perhatikan pintu keluarnya. Kita ambil exit D, ke arah Xi'an Railway Station. 
Mengambil exit D itu adalah yang paling simple untuk menuju terminal bis yang akan kita tuju. Setelah keluar dari exit D, kita perlu berjalan kurang lebih 200m lagi.
Kemana kita harus berjalan? Dari 8 penjuru mata angin, mana yang harus dipilih? Nah,, saat itu saya mengandalkan feeling saya untuk menentukan kemana saya harus melangkah. Saya, mengikuti mereka yang membawa koper dan mereka "yang terlihat akan pergi jauh". Yaa, karena kita menuju terminal bis dimana terminal tersebut berada di depan Xi'an Railway Station, dimana orang akan pergi keluar kota, jadi hal yang paling mudah untuk menentukan kemana saya melangkah adalah mengikuti mereka-mereka itu.



Setelah sampai di terminal bis, masuk dari pintu utama lalu belok kanan dan lurus saja. Tidak lama setelah belok kanan itu, akan terlihat pemberhentian bis seperti dalam gambar di bawah ini.
Naik saja, bayarnya nanti di atas. Bis ini harga 7 Yuan untuk sampai di Terracotta museum. Paling murah diantara bis-bis lain disitu yang menuju Terracotta museum juga.


Selamat Berpetualang!!


Monday, January 16, 2017

I'm getting older

Today, I'm getting a year older. 
Actually, I'm getting older everyday, every time. 
Because time is moving and never waiting me to be ready for it. 

No matter if I'm to be old. 
The most important is, I live my life and always to be loved.
My life with thousand blessing.
My life with full of happiness.

Thanks to Allah Almighty for everything I have, 
for everything I had and for everything I will have.

I have so many list for my dreams ahead.  
But, I don't have any special request for my life.
Just wanna trying to be a better person everyday.
And accept all of my destiny.


Wednesday, January 11, 2017

2017 Spirit

It's 2017!
New year, new hope. The most importhan thing is, I'm still alive and survive!

Tahun baru bagi saya bukan sesuatu hal yang istimewa.
Sama saja seperti pergantian hari di hari-hari biasanya.
Yang membedakannya, ada ritual ganti kalender.
Sudah itu saja, cukup!

Namun selain itu, tahun baru bagi saya juga berarti saya akan semakin tua.
Iya, tua secara fisik.
Itu juga berarti jatah hidup saya di dunia ini akan semakin berkurang.
Begitulah takdirnya.

Tahun ini akan ada double angka tiga.
Bukan usia yang terbilang muda.
Walau belum pantas dikatakan mapan dan dewasa.
Setidaknya, saya akan selalu berusaha kesana.

Alhamdulillah, Thanks God. All praise is to Allah.

Tak kurang rezki yang Dia berikan kepada saya.
Bahkan untuk rezki yang terus diberikan kepada saya, tanpa saya pinta.
Terimakasih juga untuk semua nikmat yang tak terkira.
Tak dapat saya hitung walau sampai ribuan purnama.
Sekiranya saya hanya mampu membalasnya dengan syukur.

Menapaki tahun baru kali ini, saya ingin memulainya dengan spirit baru.
Spirit 2017!
Menjajaki hari-hari dengan usaha sekuat tenaga untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Bukan sempurna, karena sesungguhnya memang tidak ada yang sempurna kecuali Dia.
Hanya menjadi lebih baik setiap harinya.
Termasuk juga menghidupkan mimpi-mimpi yang ada.
Menjadikannya nyata di dalam kehidupan yang saya jalani saat ini.
Menambahkan kembali nafas perjuangan seperti yang dulu selalu saya hembuskan dalam masa remaja belia.
Dan kembali, mengharapkan keridhoanNya agar mengabulkan semua asa dan doa.
Jika memang itulah yang terbaik untuk saya menurutNya.



Jakarta, 11 Januari 2017

Thursday, August 04, 2016

Hello Summer, Hello the World

Sebagai seorang yang suka jalan, saya sangat berharap bisa berkeliling dunia dan mengunjungi daerah-daerah cantik di belahan bumi sebelah manapun. Belajar mengenai kebudayaan dan berbaur dengan penduduk lokalnya.
Sebuah harapan besar yang terus saya hidupkan setiap harinya. Tentunya membutuhkan banyak waktu dan uang serta tenaga. Hal ini agak sulit untuk dilakukan oleh saya yang seorang pekerja, dan terikat dengan rutinitas sehari-hari.

Tapi mimpi bukan harus diwujudkan?
Ya, memang!
Caranya adalah dengan bangun dari tidur, berkegiatan dan berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkannya.

Pernah dengar banyak jalan menuju Roma?
Kalau pernah, berarti percaya kan kalau banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan mimpi kita tersebut?
Tinggal bagaimana kita menyikapi segala peluang yang ada.

Berbicara tentang peluang dan harapan untuk dapat mewujudkan keinginan untuk dapat berkunjung ke tempat-tempat cantik di belahan bumi lainnya, bulan lalu saya berhasil memanfaatkan peluang yang ada untuk dapat bepergian secara gratis.
Yes, for free alias gratis.



Dalam kasus saya, saya mendaftar sebuah pelatihan khusus untuk para pekerja yang bekerja di bidang gender equality untuk meningkatkan skill kepemimpinannya dalam women movement. To be the next women leader gitulah. Full funded by UN Women yang diselenggarakan oleh EWHA Womans University di Seoul, Korea. Ketika saya tuliskan full funded, udah tau dong kalau semua biaya yang saya keluarkan sudah pasti ditanggung oleh pihak penyelenggara.

Ini bukan satu-satunya cara. Banyak jalan menuju Roma (again). Kalau kamu masih berstatus mahasiswa, kamu bisa ikut kegiatan pertukaran mahasiswa. Ada juga konferensi internasional yang bisa diikuti. Banyak juga yang sukses bepergian ke negara-negara lain dengan jalur beasiswa. Intinya, terus liat peluang yang ada dan manfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan diri.
There is a will, there is a way. And welcome to the world!




Sunday, July 17, 2016

"Mau jadi anak E-SE-DE"

Tujuh tahun yang lalu, tanyakanlah pada adik kecilku, apa cita-citanya. Dengan lantang dia akan mengatakan "mau jadi anak esede". Maksudnya adalah, dia mau masuk SD, menjadi anak yang bersekolah di SD.
Dia jelaskan dengan detil apa yang dia inginkan, SD mana yang dia kehendaki, dan apa saja yang akan dia lakukan ketika dia menjadi anak SD.

Tahun berlalu. Tahun ini adalah tahun kelulusannya dari SD yang dia inginkan.
Sama seperti beberapa tahun sebelumnya, sejak akhir masa kelas 5 dia selalu bilang kemana dia akan melanjutkan studinya. Apa yang akan dia lakukan kelak dan berharap seperti apa dia kemudian.

Setahun berlalu. Dia terus menghidupkan mimpinya. Besok adalah hari pertama dia masuk sebagai anak kelas 7 di sekolah yang dia inginkan.

Yes, selain bangga, saya menulis ini untuk memetik pelajaran darinya. Tentang mimpi dan keinginan.
Kita, memang harus selalu menghidupkan mimpi kita. Menyatakan ke dalam kehidupan nyata kita.
Coba bayangkan bila seorang anak kecil saja mampu seperti itu, maka seharusnya kita (SAYA, tentu saja maksudnya) juga mampu berbuat seperti itu.

I life my dream like you do, sist. Caiyooo..




Friday, April 22, 2016

My Life, My Adventure

Menelusuri jalan berbatu dengan dibonceng abang ojek naik ke puncak Tebing Kraton emang ga mudah. Jalanannya terjal. Pegangannya bingung. Ga pegangan, kemungkinan jatohnya akan lebih besar.
Hiiiii, syerem bin menegangkan deh.
Tapi, syerem mana dibanding dengan naik ojek menembus macetnya Jakarta?
Jakarta is the real adventure in my life. Sure*B-) cool

Pengalaman syerem plus uji nyali lainnya yang saya miliki lainnya adalah ketika mendatangi Curug  Sawer di kaki gunung Pangrango, Sukabumi. Perjalanan malam, jalan yang terjal-berliku-berbatu tanpa penerangan yang baik. Hanya bermodal senter dari power bank yang saya bawa. Deg-deg an antara jatoh atau dicolek mahluk 'tak berwujud. Hiiii... *:->~~ spooky
Ya, mahluk-mahluk tidak berwujud itu memang menyeramkan. Entah, apa sebenarnya yang menakutkan. Toh, kita tidak melihatnya. Pikiranlah yang menurut saya menyuruh kita takut akan benda tak berwujud tersebut.
Lalu, bagaimana dengan cerita pulang malam melewati jalan rawan begal? Mereka berwujud, dan nyata jahatnya. Tapi, terkadang saya pulang larut malam dan tidak menggubrisnya. Memilih menikmati hidup, atau bersilaturahmi dengan teman-teman hingga malam dan tetap pulang dengan beraninya. Yaaa, kadang berani dan nekat itu memang beda tipis. *:| straight face

Ada cerita perjalanan menegangkan lainnya. Yaitu ketika mencari camping ground di pelataran Curug Cijalu. Perjalanan ini menegangkannya, karena mobil yang kami kendarai harus menembus perkebunan teh, jalan berbatu tak berlampu penerangan. Gelap! Diperparah dengan tidak satupun orang di mobil itu yang tau jalan. Kemungkinan terjerumus ke dalam jurang sangat mungkin dialami. Lurus bukan berarti jalan yang benar karena mungkin saja ternyata di depan adalah jurang. Namun, kita tetap harus membuat pilihan, tetap maju atau mundur.
Pernah merasakan hal itu dalam kehidupan nyata?
Kalau saya sering. Hehe.. *:D big grin
Hidup itu penuh dengan pilihan. Ketika pilihan yang ada adalah tetap maju dengan segala resiko yang ada atau mundur dan menjadi pecundang, pasti milihnya maju doongg. Namun ternyata, majupun kita tidak tahu apa yang akan dihadapi di depan.
Be brave! Maju terus pantang mundur! Karena waktu tuh berjalan ke depan, ga ada yang mundur. Make it simple and enjoy your life like an adventures. *;) winking

Ahhhh,, yaa begitulah hidup *;) winking
Panik dan menegangkan ketika dijalani, namun manis dan indah ketika dikenang.
Kalau mau dikupas satu persatu, ada saja bagian dari hidup yang terasa seperti petualangan yang menegangkan. Bahkan mungkin lebih menegangkan dari petualangan itu sendiri.

Bagi saya pribadi, perjalanan hidup yang saya lalui setiap harinya adalah sebuah petualangan. Tidak melulu harus melakukan trip terlebih dahulu, lalu baru merasa bahwa kita telah menjalani sebuah petualangan nan menegangkan, seperti slogan dari sebuah acara jalan-jalan nan di sebuah televisi swasta, "My Trip My Adventure".
For me, my life is the real adventure. My trip is just make my adventure complete. So, I never compare my life to the another one. Just love it, just the way it is*:x lovestruck*:x lovestruck*:x lovestruck





Sunday, March 20, 2016

Dear God

Mungkin, yang pergi dengan kenangan indah itu CINTA,
Namun yang datang dengan komitmen itu JODOH.

Mungkin, yang menggelisahkan hati itu BERHARAP,
Namun yang menentramkan hati itu YAKIN.

Mungkin, yang tak bisa dilupakan itu MASA LALU,
Namun yang bisa kita ubah itu HARI INI.

Mungkin, yang menyesakkan dada itu CEMBURU,
Namun yang melegakan dada itu IKHLAS.

Memang berat untuk melupakan dirinya, yang pernah memberikan warna dalam hidup, yang pernah memercikkan cinta dalam hati. Namun, waktu yang akan menjawab.

Siapa belahan jiwa sebenarnya yang Dia anugerahkan untuk menjadi tempat yang halal untuk menambatkan hati juga
mengekspresikan segala warna cinta.

Ya Rabb Ya Tuhan kami…
Berilkanlah kami pasangan yang terbaik di sisiMu. Terbaik untuk urusan agama, urusan dunia dan akhirat kami.

Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin

Saturday, February 06, 2016

Lelah Merindu

Kembali, aku memasukkan dirimu ke dalam kotak memoriku.
Cukup sudah seharian ini kau bermain-main di dalam pikiranku.
Jauh di ruang tersembunyi hatiku, memang masih ada kamu.
Namun realita tidak seperti harapan di dalam doa.
Hai kamu, sesungguhnya aku lelah merindu.

Saturday, January 30, 2016

Long Trip

Saya tinggal di Bekasi? Hal ini juga sudah diketahui hampir oleh semua orang yang mengenal saya. Bahkan banyak diantara mereka yang suka bergurau bahwa sayalah sang pemilik Bekasi. hahaha... Ya, ini seolah hanya sayalah warga Bekasi yang ada di muka bumi yang dikenalnya :P

Bekasi adalah sebuah kota satelit penyangga ibu kota Jakarta. Sebagian besar penduduknya bekerja di Jakarta. Begitupun saya. Bahkan dulu ketika sekolah dan kuliahpun, saya menjadi separuh Jakarta. Hal ini karena terlalu banyak waktu yang saya habiskan di ibu kota. Banyak yang bilang, sehari-hari "tua di jalan". Ya, bagi saya itulah seninya hidup ini.

Sebagai contoh, teman yang kost di sekitar kantor, hanya punya satu sampai dua kejadian yang bisa dia ceritakan dalam perjalanan ke atau dari kantor menuju kost-nya. Satu kejadian adalah tentang ketemu tetangga nyinyir yang kepo bertanya kemarin kemana hingga pulang larut malam. Kejadian lainnya adalah ketemu tukang bubur ayam tapi gagal sarapan karena sudah kehabisan. Bandingkan dengan saya yang menempuh kurang lebih 72 km setiap harinya dalam perjalanan pergi dan pulang kantor. Jarak ini belum ditambah bila pulang kerja mampir dulu menjauh dari Bekasi untuk bertemu kawan lama.

Scene pertama ketemu ibu-ibu yang ramai menyapa sambil tetep ngeriung depan abang tukang sayur. Scene kedua sapa menyapa dengan bapak satpam depan kompleks yang kadang sering berubah menjadi ibu kepo seperti cerita teman saya di atas. Scene ketiga seputar macetnya jalanan di depan pasar. Kadang scene ini bisa menjadi sebuah episode tersendiri jika ada kejadian-kejadian luar biasa seperti ban pecah, kecelakaan lalu lintas, atau hal-hal extra ordinary lainnya yang tidak secara rutin muncul. Lalu ada scene berbincang sejenak dengan abang parkir. Ada scene milih gerbong comuter yang lumayan lega biar bisa bobok santai. Scene ini bisa ada scene tambahan bila saya ketiduran di comuter lalu terlewati stasiun turunnya. Yahhhh, namanya juga manusia yaa, bisa aja khilaf kan yaa.. ;)
Lanjut scene ngojek melewati jembatan yang pernah putus karena banjir. Lalu scene lain-lainnya yang bisa saja muncul tanpa masuk dalam skenario sebelumnya.

Yaaaaa, memang panjang. Dan disitulah seninya menjalani kehidupan :D

Saya adalah penyuka travelling? Ya, saya sudah banyak yang tahu akan hal itu. Walau jumlahnya mungkin tidak sebanyak mereka yang tahu kalau saya tinggal di Bekasi :P

Sebagai penyuka travelling, bandara sepertinya adalah salah satu akses wajib yang harus didatangi bila akan bepergian. Maka kejadian ga kalah seru dan ga kalah panjang bisa saja tertulis disini. Hehe ;)

Bandara Sukarno Hatta itu letaknya di Cengkareng, Tangerang, Banten. Sebuah kota satelitnya Jakarta yang lainnya. Tangerang ini letaknya di barat Jakarta, berseberangan dengan Bekasi yang letaknya di timur Jakarta. Jadi secara cepat bisa dijelaskan kalau perjalanan saya dari rumah ke bandara adalah dari timur ke barat dan membelah Jakarta. Melewati tiga kota dan tiga propinsi. Yesss, ga salah baca kokk..
Saya memang menulis melewati tiga kota dan tiga propinsi!

Epic-nya adalah jika perjalanan yang saya lakukan itu merupakan penerbangan malam. Ya, saya sering melakukan penerbangan malam. Hal ini saya lakukan biasanya untuk memperpendek cuti. Jadi pada hari H, saya bekerja terlebih dahulu lalu baru pada malam harinya saya memulai perjalanan. Timur ke selatan. Ya, saya bekerja di selatan Jakarta. Lalu dari selatan ke barat. Menempuh jarak puluhan kilometer. Membawa koper atau ransel dan sejuta harapan. #eeaa #tsahhh

Yes that's the point. Bagi saya perjalanan adalah tentang pencapaian harapan dan merayakan kehidupan. Karena bagi saya kehidupan ini memang harus dirayakan. Jadi, sejauh apapun perjalanan, sesungguhnya perjalanan terjauh adalah perjalanan untuk pemenuhan harapan dan perayaan kehidupan itu sendiri.
#letscelebrateourlife

Friday, January 15, 2016

New me

Januari selalu menjadi saat yg tepat utk membuat sebuah resolusi. Bagi saya, bukan hanya karena Januari adalah bulan pertama dlm hitungan kalender, tapi juga karena di bulan inilah saya memulai hidup di usia yang baru.

Resolusi bagi saya adalah rencana, harapan, keinginan saya yg saya harapkan dapat terwujud pada tahun tsb.
Setiap tahunnya, selalu ada resolusi baru yang saya tambahkan dalam resolusi tahun sebelumnya. Penambahan item sebanding dg item yg sukses dilaksanakan pada tahun sebelumnya.

2015 sudah berganti. 2016 sudah berjalan selama 15 hari. Tapi belum ada resolusi tahun baru yg saya buat.

Bingung menentukan resolusi?
Sepertinya tidak!
Saya masih memiliki banyak harapan dan keinginan serta rencana-rencana hebat yg harus dilakukan agar keinginan tsb bisa terwujud.
Satu hal yang jelas mengapa saya tidak menuliskannya karena saya hanya ingin menjadi "seseorang yang baru" dengan semua yang terjadi di dalam kehidupan saya di usia yang baru ini.

Tuesday, December 01, 2015

2015 Resolution

Hari pertama di bulan terakhir dalam tahun 2015.

Pagi-pagi dalam perjalanan menuju kantor, saat mengecek obrolan di wa group, ada teman yang melontarkan pertanyaan "apa resolusi untuk 2016?". Sebuah pertanyaan terbuka yang dia lontarkan untuk semua anggota grup tersebut. Saya, yang saat itu bermotoran, terlambat menjawab dan hanya menyimak pembicaraan yang sudah berkembang menjadi absurd setelahnya.

2015 akan segera berakhir dalam satu bulan ke depan. Daripada memikirkan apa resolusi 2016, saya lebih ingin me-review resolusi 2015 yang saya buat sebelumnya. Setidaknya masih ada waktu satu bulan ke depan untuk memperbaikinya. Tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan menghendakinya.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan terhadap suatu hal.

Dalam konteks resolusi tahun baru seperti yang biasa didengungkan di awal tahun, resolusi adalah tujuan atau hal yang ingin dicapai di tahun baru tersebut. Ataupun bisa merupakan rencana perubahan yang akan dilaksanakan dalam waktu satu tahun itu.

Resolusi tahun 2015 saya adalah:
1. Menikah
2. Sukses diet
3. Menambah penghasilan
4. Umroh
5. Mengunjungi negara bersalju
6. Melanjutkan sekolah, atau short course ke LN

Resolusi 2015 ini sebenarnya adalah resolusi 2014 yang sudah direvisi sebelumnya. Ada beberapa rencana yang sudah terlaksana dan membutuhkan pengembangan rencana. Ada pula yang memang harus diganti karena tidak memungkinkan dilaksanakan di tahun berikutnya. Resolusi 2014 yang direvisi ini sebenarnya ada beberapa yang sudah direncanakan pula di 2012 dan 2013. Jadi kesimpulannya adalah, daripada sibuk memikirkan apa resolusi yang akan dilakukan di 2016, saya memilih untuk memperbaiki diri dan merencanakan strategi-strategi baik yang harus dilaksanakan agar resolusi 2015 ini bisa saya laksanakan.

Tuesday, October 20, 2015

Travelmate

Setiap perjalanan itu punya cerita dan kisahnya masing-masing. Ga selalu manis, kadang nano-nano. Dan travelmate akan melengkapi rasa nano-nano itu.

Yes, right, travelmate menurut versi saya adalah temen jalan yang bisa diajak gila dalam menghadapi sebuah perjalanan. Termasuk mengganti plan A to Z sambil tertawa terbahak karena melewatkan B, C, D dan huruf lainnya.