Tuesday, March 22, 2016

Lilin Kecil


Ada kalanya kita menjadi seperti lilin yang menyala,
menyinari ruang gelap dengan membiarkan diri kita sendiri terbakar dan perlahan roboh.

Setelah itu? 
Ruangan itu tetap membisu dan tak mendengar pengorbanan sang lilin kecil sebagai penerang. 




Sunday, March 20, 2016

Dear God

Mungkin, yang pergi dengan kenangan indah itu CINTA,
Namun yang datang dengan komitmen itu JODOH.

Mungkin, yang menggelisahkan hati itu BERHARAP,
Namun yang menentramkan hati itu YAKIN.

Mungkin, yang tak bisa dilupakan itu MASA LALU,
Namun yang bisa kita ubah itu HARI INI.

Mungkin, yang menyesakkan dada itu CEMBURU,
Namun yang melegakan dada itu IKHLAS.

Memang berat untuk melupakan dirinya, yang pernah memberikan warna dalam hidup, yang pernah memercikkan cinta dalam hati. Namun, waktu yang akan menjawab.

Siapa belahan jiwa sebenarnya yang Dia anugerahkan untuk menjadi tempat yang halal untuk menambatkan hati juga
mengekspresikan segala warna cinta.

Ya Rabb Ya Tuhan kami…
Berilkanlah kami pasangan yang terbaik di sisiMu. Terbaik untuk urusan agama, urusan dunia dan akhirat kami.

Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin

Friday, March 11, 2016

Kelimutu, Jauh di Mata masih di Indonesia


Kelimutu terletak di Desa Moni, beberapa puluh kilometer dari Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ya, danau 3 warna ini berada di Kelimutu National Park, sebuah taman nasional yang berada di Indonesia timur.

Danau 3 warna ini pada hakikatnya bukanlah danau, tetapi kawah yang berada di puncak gunung Kelimutu. Warna tiap-tiap danaunya adalah putih pucat, hijau kebiruan, dan merah. Namun pada saat saya kesana, danau yang berwarna merah, berubah warna menjadi coklat tua. Diyakini oleh penduduk sekitar, perubahan warna danau ini berhubungan dengan situasi yang akan terjadi, baik di sekitar danau tersebut atau secara global. Mereka meyakini perubahan kali ini bisa jadi karena akan ada fenomena gerhana matahari total yang melintasi Indonesia.

Masih berhubungan dengan kepercayaan penduduk sekitar, danau-danau ini dipercaya sebagai tempat berpulangnya arwah-arwah orang yang sudah meninggal. Pembagiannya berdasarkan usia, yaitu danau orang tua (berwarna putih pucat) dan danau untuk orang muda/ anak-anak (berwana hijau kebiruan) . Danau yang satu lagi, dipercayai menampung arwah orang-orang jahat (berwarna merah). Masuk ke area taman nasional juga tidak sembarangan, terlebih dahulu kita harus pamit dengan "penjaga" nya yang dipercaya juga sebagai gerbang masuk Kelimutu.

Bagi saya, perjalanan menuju Kelimutu adalah sebuah perjalanan panjang. Hmmm, sebenarnya tidak sepanjang itu juga sih, tidak sampai harus menyebrangi benua dan mengarungi tujuh samudra. Namun, perjalanan ke Indonesia bagian timur memang tidak sedekat di dalam peta. Juga tidak semudah men-scroll gambar-gambar instagram di HP dan menikmati keindahan dari segala penjuru dunia. Dapat saya singkat menjadi satu kalimat, yaitu : "Butuh effort."

Jadi, dari Jakarta ke Kelimutu, bandara terdekat yang harus dituju adalah bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende. Jakarta ke Ende bisa transit di Denpasar atau di Kupang karena tidak ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Ende. Dari Ende, kita harus ke Moni, desa terdekat dengan puncak Kelimutu. Selanjutnya kita bisa tracking ke puncak Kelimutu. Tertulis di peta 13KM. Tentunya jalur tersebut adalah jalur menanjak. Jika kita sewa mobil dari Ende ke Moni, tentu kita bisa minta diantarkan sampai ke pelataran parkir taman nasional. Selepas itu baru kita tracking menuju puncak Kelimutu.

Perjalanan dari parkir taman nasional ke puncak Kelimutu bisa ditempuh kurang lebih 45 menit sampai dengan satu jam. Itu estimasi waktu untuk saya yang berjalan santai dan sempat beberapa kali berhenti untuk istirahat. Tentu perhitungan waktu untuk tiap orang bisa saja berbeda. Jalanannya dalam kondisi baik. Bahkan di beberapa tempat yang mengharuskan kita menanjak, sudah ada tangga yang mempermudah kita mencapai puncak.

Dari Ende ke Moni, ada dua alternatif transportasi yang bisa diambil. Pertama, sewa mobil harian ataupun sewa lepas (hanya mengantarkan ke Moni) atau jalan kedua kita bisa naik angkutan umum. Kalau pilihannya adalah menggunakan angkutan umum, maka kita harus ke terminal terlebih dahulu, lalu naik bus antar kota tujuan Moni.

Jika kita pergi dalam grup, tentu lebih hemat dan efisien bila menyewa mobil secara harian. Sewa mobil bisa dilakukan di bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende. Keluar dari bandara sudah banyak orang yang menawarkan jasa penyewaan mobil. Rata-rata mereka sudah bersepakat mengenai harga dengan sesamanya, jadi dari supir yang satu ke yang lain, harganya cenderung sama.

Balik ke judul di atas, dengan mengasumsikan tidak ada penerbangan yang delay, waktu transit yang cepat, langsung menemukan sewa mobil yang cocok, tidak ada hambatan jalan yang tertutup akibat longsor atau apapun kendala-kendala lain yang bisa saja muncul, perjalanan ini bisa ditempuh dalam waktu sehari penuh. Silahkan tambahkan tambahan waktu tersendiri untuk setiap hambatan yang muncul selama perjalanan atau kelebihan waktu akibat pilihan jalur yang memakan waktu lebih lama. Karena itulah, bagi saya Kelimutu itu jauh di mata, walaupun masih di Indonesia.



Menyesal pergi ke Kelimutu?
Sama sekali tidak!
Bahkan apabila ada kesempatan lain sehingga saya dapat mengunjunginya lagi, saya akan langsung packing dan bergegas pergi ke Kelimutu.
Because for me, Kelimutu it's so awesome!
Sebagai manusia, saya mengagumi keindahan cipataanNYA. Sebagai warga negara Indonesia, saya merasa beruntung Kelimutu ada di Indonesia *:x lovestruck