Sunday, May 07, 2017

BPJS - Budget Pas-pas an Jiwa Sosialita

Sejak merebaknya media sosial bahkan dikalangan anak-anak dan remaja, seolah hidup tidak semudah dan se-simple dulu lagi. Dulu, hidup yang kita jalanin, yaa kita yang tau dan kita yang rasain sendiri. orang-orang pada 'ga tau. Kalo sekarang, di era sosial media ini, hidup yang kita jalanin pasti dinilai dan dikomentari oleh orang lain. Pasti itu! Karena semua kehidupan kita terpampang jelas di sosial media. Sosial media yang kita miliki seolah jadi etalase bagi kehidupan yang kita jalani, bahkan kehidupan yang sifatnya pribadi dan rahasia. Bisa dibilang, itulah konsekuensi yang harus kita jalani demi sebuah "kemajuan tehnologi".

Parahnya, terkadang sosial media juga dijadikan sebagai tempat untuk memamerkan kehidupan "sempurna" yang menjadi harapan banyak orang. Kaya raya, keluarga bahagia, liburan ke berbagai negara, barang-barang mewah, dan hal-hal lainnya menjadi hal yang lumrah untuk dipajang di sosial media. Bahkan ada juga kecenderungan untuk berlomba-lomba mengungah gambar yang dapat mendulang banyak like dari followers nya. Kadang, hal ini membuat orang yang berpenghasilam pas-pas harus berpikir panjang untuk mengakali agar tetap bisa eksis bak sosialita di sosial media.

Jika ia kreatif, ia bisa saja malah menjadi selebgram, atau apapun istilah untuk itu. Tapi yang gawat adalah mereka yang salah langkah dalam hal ini. Beberapa waktu belakangan ini, ramai pembicaraan mengenai perempuan yang menipu teman-temannya demi bisa traveling ke luar negeri dan eksis di sosial medianya. Ada pula yang menipu dengan modus tiket murah, tapi malah menggunakan uang yang didapatkannya untuk dirinya sendiri. Untuk pergi mengunjungi pacarnya yang berada di luar negeri. Miris! Ya memang. Parahnya, itu bukan satu-satunya cerita yang ada. Ada banyak kasus serupa.

Sebenarnya, sosial media baik untuk kita jika kita dapat memanfaatkan nya dengan baik. Kita dapat tau segala informasi dengan cepat dari sosial media yang kita punya. Tapi kehidupan kita yang sejatinya bukan di dalam sosial media kita tersebut. Kita punya kehidupan nyata yang harus kita jalani dengan baik. Ibarat kata, sosial media adalah bonus yang diberikan kehidupan untuk manusia masa kini. Jadi, jangan pernah menjadikan diri kita terikat erat dengan sosial media, atau malah menjadi "budak"-nya.


foto diambil dari internet

Di bawah ini saya akan memberikan tips agar kita tetap bisa aktif di sosial media. Sewajarnya, tapi tetap dengan gaya yang berkelas.

1. Jalani hidup kita seutuhnya di dunia nyata, bukan di dunia maya.
Contoh; kalau pelajar, bersekolahlah dan belajarlah dengan baik. Hasilkan nilai yang baik. Ikuti kegiatan yang disukai dan berprestasilah disitu. Jadi, orang akan mengenal kita dari prestasi kita. Postingan di sosial media juga keren: Menjuarai sebuah lomba atau bintang kelas dan siswa berprestasi. Sekalinya posting, pasti banyak yang like. Daripada posting sehari berkali-kali tapi nyampah, kan? Followers juga pasti akan bertambah dengan sendirinya. Mereka yang suka akan prestasi kamu.

2. Hidup sederhana semampunya kita aja. Ga usah maksain sesuai standar sosial media. Karena memang ga ada standar bakunya, dan standar itu berubah terus setiap waktunya sesuai dengan jaman. kebayang kalau kita terus mengikuti standar ini.
Pahamilah, apapun postingan yang kamu unggah ke sosial media kamu, pasti akan ada pro dan kontra. Akan tetap ada yang nyindir dan ga suka. Jadi, ga perlu maksa! Hidup kamu ya kamu yang rasa. Nikmati saja, ga perlu di bawa baper.

Cukup 2 itu saja.Tapi bila dijalaninya dengan konsisten, kelak hidup kamu akan lebih bahagia karena ga ada beban kehidupan yang sebenarnya ga perlu dan memang ga ada. Hidup itu memang ga mudah, tapi percayalah, tidak sesulit yang kamu bayangkan. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (Q.S Al Insyirah: 5).