Friday, September 30, 2016

Pagi yang Syahdu

Hai Surya, apa kabarmu?
Kemanakah kau pagi ini?
Mengapa tak tampak sinar hangatmu?
Sungguh aku merindukannya.
Hai Surya taukah kamu,,
Pagi tanpa sinarmu adalah pagi yang syahdu.

Tuesday, September 13, 2016

Kolam Renang Rasa Pantai di Treasure Bay Bintan

Kolam renang terbesar di Asia Tenggara ada di Indonesia. Tepatnya berada di Lagoi, Bintan.
Dimana itu?

Lagoi adalah salah satu nama daerah di pulau Bintan. Pulau Bintan ini sendiri sebenarnya lebih popular di negara tetangga. Kebanyakan yang datang ke Bintan adalah warga Singapura dan Malaysia, Johor Bahru khususnya. Warga Indonesia yang datang kesini rata-rata adalah penduduk Batam.
Ya, hal ini karena letak pulau Bintan itu sendiri yang memang berada di gugus terluar dari propinsi Kepulauan Riau, salah satu propinsi yang ada di Indonesia. Setiap sejam ada kapal dari dan ke Batam, ke Singapura ataupun Johor Bahru. Sedangkan untuk penerbangan dari Jakarta hanya ada dua kali dalam sehari. Bisa dimaklumi kan bila pengunjung terbanyak malah justru dari dua negara tetangga yang saya telah sebutkan di muka.

Bintan terutama pantai Lagoi dan Treasure Bay nya itu baru menarik perhatian saya lebih dalam setelah dua bulan lalu saya menyaksikan iklannya di subway metro di Seoul. Iklan wonderful Indonesia yang salah satunya menampilkan Bintan.

Treasure Bay adalah kolam renang seluas 6.3H yang di desain serupa dengan pantai, landai dan semakin dalam ke tengahnya. Air nya pun sedikit asin, sama seperti air laut. Dasarnya adalah fiber, bukan pasir. Hal ini membuat air terlihat biru jernih seperti kristal. Pasir yang sebenarnya pasir hanya ada di pinggiran kolam renangnya saja.

Kolam renang ini dilengkapi juga dengan penginapan di pinggir kolam yang berkonsep perkemahan. Ada kapal yang bertenaga surya dan permainan air lainnya. Tidak lupa pengelola juga menyediakan tempat makan yang pembayarannya menggunakan deposit yang sudah dibayarkan terlebih dahulu di loket.
Dengan semua fasilitas tersebut, tentunya pengelola ingin menjadikan kolam renang Treasure Bay ini sebagai sebuah one stop rekreasi keluarga.




Secara keseluruhan, tempat ini menarik untuk dikunjungi. Tidak ada yang tidak bagus disini. Namun rasanya, kolam renang Treasure Bay ini hambar karena disajikan di sebuah pulau dengan pemandangan yang menawan seperti Bintan. Dan Lagoi adalah sebuah daerah wisata yang terkenal di Bintan karena pesona alamnya itu sendiri. Tentu sangat seru bila kita menikmati pantai dan laut yang indah dan memesona dalam arti yang sesungguhnya. Bayangkan bersantai di pantai yang beratapkan langit biru yang cerah. Berenang di laut yang jernih dengan ombak yang bersahabat dan matahari yang selalu bersinar sepanjang tahun. 

Tentunya akan menarik jika kolam renang dengan konsep ini ada di wilayah yang sama sekali jauh dari akses ke laut. Atau di negara 4 musim, dibuat dengan konsep in-door space. Sehingga kita tetap bisa berenang dan bersantai walau di musim dingin. Namun demikian, menikmati Treasure Bay di Bintan juga tak kalah menariknya. Kita dapat mencoba menikmati kolam renang dengan rasa pantai yang sesungguhnya.



Tuesday, September 06, 2016

Tiga Dara

Tiga Dara adalah sebuah film komedi musikal berbahasa Indonesia tahun 1957 yang dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak. Disutradarai oleh Usmar Islmail untuk Perfini. Diproduksi menggunakan dana pemerintah dan ditulis dalam upaya membangkitkan Perfini dari keterpurukan, Tiga Dara ditujukan untuk komersial meskipun Ismail tidak setuju dengan karya-karya semacam itu. Setelah dirilis pada bulan Agustus 1957, film tersebut meraih ketenaran yang tinggi, meluncurkan karier-karier para bintangnya, masuk box office tertinggi dari film Perfini manapun, dan ditayangkan di bioskop-bioskop kelas satu. Namun, meskipun Tiga Dara ditampilkan di Festifal Film Venesia 1959 dan meraih Tata Musik Terbaik di Festifal Film Indonesia 1960, Ismail menganggap karya tersebut melenceng dari visi awalnya untuk Perfini.*




Mulai 11 Agustus 2016, Film Tiga Dara yang sudah direstorasi kembali ditayangkan di bioskop-bioskop di tanah air. Dari film ini kita bisa melihat bagaimana kehidupan di Jakarta pada masa itu.

Suasana kota yang tenang dan tidak hiruk pikuk seperti sekarang, masa 60 tahun setelahnya. Banyak tempat yang ditampilkan di dalam film itu yang mungkin juga akan kita tebak, kira-kira dimana letaknya dan bagaimana kondisinya saat ini.

Namun demikian ada suatu yang khas dari situasi yang terjadi saat itu yang masih sangat relevan saat ini. Bahwa urusan jodoh bagi perempuan adalah juga merupakan urusan keluarganya, bukan urusan pribadinya semata. Bahkan sebuah doktrin bahwa kebahagiaan perempuan itu akan lengkap jika dia menikah dan punya anak juga ada pada masa ini. Hal ini membuat saya berpikir, apakah selama 60 tahun ini, masyarakat kita tidak berubah? Maksudnya tentu saja dalam urusan jodoh itu dan segala kompleksitasnya.

Secara keseluruhan, cerita dari Tiga Dara begitu khas dan dekat dengan kita. Jadi tidak perlu berkerut kening dan sudah payah berpikir dalam menerjemahkan film ini. Film ini segar, walaupun ditonton dalam masa 60 tahun setelah waktu terbitnya yang pertama. Banyak juga adegan yang lucu menggelitik, sehingga kita terpancing untuk tertawa. 

Penonton juga akan mendapatkan kejutan karena di tengah-tengah adegan, tiba-tiba pemain menyanyi dan berjoget sesuai dengan nyanyian yang dinyanyikannya. Yaa, film ini memang film musikal. Keren pastinya.

I recomen you to watch this film on theater, as soon as possible. Ga rugi! Tontonlah sesegera mungkin sebelum film nya turun tayang yaa..



*from: https://id.wikipedia.org/wiki/Tiga_Dara