Tuesday, January 16, 2018

It's a Special Day

Hari ulang tahun, hari notifikasi. Hari sibuk menghadap layar HP, membalas semua notifikasi yang masuk. Hari saatnya menekan emoticon smile, tapi wajah aslinya datar. Hari dimana mesti pasrah diceplokin telor, ditaburi tepung dan dipintain traktir. Harinya party, entah merayakan apa? Bertambahnya umurkah? Atau karena berhasil melewati setahun lagi dari jatah umur kita?

Kenapa hari ulang tahun dianggap sebagai hari yang special?
Mengapa kita mengharapkan adanya suatu yang special di hari tersebut?

Jika karena berhasil melewati setahun lagi dari jatah umur kita, bukankah setiap detiknya kita harus bertahan?
Siapa yang tau akan ajalnya?
Lalu mengapa kita mengharapkan perlakuan special?
Seharusnya kita juga mengadakan ulang detik, ulang menit, ulang jam, ulang hari, ulang minggu dan ulang bulan. Maka kehidupan kita akan menjadi special setiap saat, setiap waktu.

Jika karena bertambahnya umur, seharusnya kita waspada. Usia yang bertambah adalah pengingat kepada diri bahwa raga tak bisa menolak renta. Tua adalah sebuah keniscayaan. Takdir yang harus diterima.

Jadi, special karena apa?
Karena kita ingin di perlakukan special kah?

Jika memang kita mengharapkan perlakuan special, mengapa kita tidak saling memperlakukan semua orang special setiap harinya?
Walaupun itu bukan hari ulang tahunnya.

Ulang tahun atau tidak, apa salahnya selalu berbuat baik terhadap sesama. Toh,, apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai kemudian.

Hari ini adalah hari Selasa, 16 Januari 2018. Sama seperti hari lainnya. Hari yang special karena saya selalu merayakan kehidupan. Berbahagia dan bersyukur atas semua yang saya miliki.
Tidak terlalu sibuk dengan notifikasi di layar HP.
Ya, karena sejak beberapa tahun yll, saya mematikan pemberitahuan di sosmed.
Kerabat dan sahabat saya tidak pernah membutuhkan semua pengingat itu.
Mereka tetap mendoakan semua kebaikan untuk saya, tanpa saya pinta. Setiap waktunya, tidak hanya setahun sekali.

In the end, happy birthday to my self.