Monday, April 06, 2015

Sebuah Kisah Perjalanan

Bulan lalu, Saya melakukan perjalanan dengan seorang sahabat.
Tema perjalanan nya adalah menelusuri kejayaan Melayu jaman dahulu.
Tujuannya sudah barang tentu adalah Malaka, Melaka, atau Malacca.
3 nama itulah yang biasa dipakai. Dan dalam tulisan ini, Saya akan memakai kata Malaka. Karena lebih terbiasa menggunakan kata tersebut ;)

Perjalanan di mulai pada pagi hari di awal sebuah weekend.
Yups, harus pagi hari karena rumah kami terletak jauh dari bandara. Butuh minimal 2 jam perjalanan untuk sampai ke bandara Soekarno Hatta di Cengkareng.
Perjalanan berlanjut dengan penerbangan selama kurang lebih 2 jam ke Kuala Lumpur.
Dari Kuala Lumpur, perjalanan dilanjutkan melalui jalur darat dengan bus.
Sampai di Malaka, perjalanan belum selesai. Kami masih harus melanjutkan perjalanan dengan bis kota yang mengantarkan kami ke hotel.

Hotel kami terletak tidak jauh dari pusat wisata.
Perjalanannya sendiri pun sebenarnya tidak lama.
Namun karena saat itu adalah malam minggu, dimana daerah tersebut jadi begitu amat sangat ramai, maka kemacetan tidak dapat terelakkan lagi. Jadilah kami harus berlama-lama menunggu bis tersebut di terminal. Termasuk berlama-lama menghadapi macetnya jalan malam itu. hufftt...

Kami tidak tau lokasi pasti hotel yang dimaksud walau dalam lampiran bukti pemesanan hotel, dilampirkan denah lokasi.
Adalah seorang kakek tua yang sejak dalam bis memberitahu bahwa dia tau lokasi hotel tersebut.
Singkat cerita, sang kakek yang mengaku bernama Datuk Idrus mengajak kami turun di satu titik yang sebenarnya jauh dari lokasi hotel kami berada.
Beberapa kali beliau pun bertanya kepada pemilik hotel dan pemilik toko perihal hotel yang dimaksud.
Arghhh.. sebenarnya nih kakek tau ga sih??
Saya menggerutu dalam hati.
Namun melihat keceriaan Datuk Idrus dalam mengantar kami dan ceritanya tentang lokasi wisata dan kejayaan Melayu pada jaman dahulu kala, akhirnya saya berdamai dengan kaki yang mulai letih berjalan mencari lokasi hotel.
Anggap saja, kami sedang melakukan walking tour gratis.

Walaupun perempuan, saya bukan termasuk dari golongan mereka yang tidak bisa membaca peta dan arah.
Hahaha... pisss ya sist ^_^v
Ketika pada akhirnya kami melalui jalan yang ada di dalam peta lokasi hotel yang terdapat di dalam lampiran booking hotel, kali ini Saya lah yang menjadi pemimpin rombongan.
Yeayyy dan akhirnya kami menemukan lokasi hotel yang dimaksud.
Sekilas info, lokasi hotel berhadapan dengan pantai yang cantik. Hotelnya bertarif murah dengan kamar yang lega dan fasilitas yang baik. Staf hotelnya pun sangat ramah dan membantu.

Kembali ke Datuk Idris.
Terlepas dari telah membuat kami berkeliling dengan ransel yang lumayan berat pada malam hari di saat kami telah lelah dalam seharian perjalanan, dia adalah orang baik.
Beliau mau dengan sukarela membantu kami menemukan lokasi yang kami cari.
Alasannya adalah "Saya suka membantu orang, karena Saya berharap orang lain akan membantu Saya ketika Saya membutuhkannya. Saya percaya teori tebar tuai."
That's the point!!

Berbuat baiklah.
Percayalah teori tebar tuai tersebut.
Saya sendiri percaya!
Dan Alhamdulillah, Saya selalu menemukan orang2 baik dalam perjalanan yang Saya lakukan.