Monday, December 11, 2017

Hutang Maaf

Hai, nama saya Triana Komalasari.
Saya adalah orang yang mudah beradaptasi di suatu komunitas dimana saya berada. Karenanya, saya punya banyak teman.

Menurut teman-teman saya, saya menyenangkan. Saya ringan tangan untuk membantu melakukan sesuatu bagi mereka, pendengar yang baik, dan humoris. Sounds good yaa saya ini ☺
Bentukannya pasti OK banget!

Sekedar informasi, saya adalah manusia biasa juga. Kadang, ego saya keluar. Saya, bisa begitu selfish nya. Saya bisa tidak mau membantu orang lain. Saya bisa saja malas mendengarkan orang-orang curhat ke saya. Dan saya bisa menjadi orang yang menyebalkan, jauh dari deskripsi humoris dan menyenangkan. Walaupun hal tersebut jarannggg sekali terjadi sepanjang hidup saya, tapi itu pernah terjadi.

Ada saat ketika saya begitu menyebalkan, alih-alih berbuat sesuatu hal yang lucu, saya malah ikut serta membully seseorang. Seseorang yang tidak pernah berbuat buruk kepada saya. Seseorang yang malah kagum terhadap saya dan menjadikan saya sebagai panutannya.

Saat itu saya kesal bukan kepalang. Anak ini, yang menyebalkan menurut teman-teman yang lainnya, terus mengikuti saya dan melakukan hal-hal yang juga saya lakukan. Saya merasa terbebani olehnya. Bahkan, saya merasa terteror saat itu.

Sesungguhnya, saya menyesalinya. Namun permohonan maaf itu tidak pernah terucap karena saya tidak pernah lagi melihatnya. Ada hutang maaf yang harus saya ucapkan.

Waktu berlalu, detik bergulir terus. Dua dekade setelah kejadian itu, saya masih mencari berita tentangnya.
Bukan. Bukan untuk kembali membully nya seperti sangkaan teman-teman semuanya. Tapi untuk mengucap sebuah kata maaf yang dulu tidak pernah terucap. Saya bahkan sudah tidak punya hasrat dan tenaga lagi untuk mencela andai saja dia ada di depan muka.

Untuk sebuah kata maaf.
Untuk sebuah rasa yang pernah ada.
Untuk cerita yang tidak pernah berani saya karang akhir kisahnya.
Terimakasih sudah memaafkan. Sungguh, itu sangat berarti bagi saya saat ini.

Hari ini, 11 Desember 2017. Saya, Triana Komalasari, akan menuliskan akhir dari cerita yang pernah ada. Tidak, saya tidak mengarangnya. Tapi saya membayar lunas hutang maaf saya kepadanya.
Terimakasih telah memaafkan saya ☺

No comments:

Post a Comment