Monday, March 27, 2017

Trinity The Nekad Traveler, Film tentang Seni Melakukan Perjalanan

Dari mulai film Trinity The Nekad Traveler ini dipromosikan, saya dan teman-teman sudah berencana untuk menontonnya bersama. Namun karena waktu yang tidak pernah sinkron, baru weekend inilah kami dapat menontonnya.

Bagi saya pribadi, Trinity adalah salah satu orang yang menjadi inspirasi saya dalam melakukan perjalanan.
Sebagai "mbak-mbak kantoran", apa yang dirasakan oleh Trinity dulu, juga saya rasakan. Waktu cuti yang terbatas, deadline kerjaan, dan uang sebagai modal untuk melakukan perjalanan. Namun disinilah seninya menjadi seorang traveler. Traveler itu, harus bisa menyiasati semua halangan yang ada demi terlaksananya perjalanan. Jadi, unsur petualangan sangat kental disini.


Film ini disutradarai oleh Rizal Mantovani, dan Maudy Ayunda sebagai tokoh utamanya. Selain Maudy Ayunda sebagai Trinity, ada deretan artis terkenal sebagi pendukung film ini, antara lain adalah; Hamish Daud, Rachel Amanda, Anggika Bolsterli, Babe Cabita, Ayu Dewi, Cut Mini, Farhan, dan lain-lainnya.
Oiya, di film ini, kita juga akan melihat aslinya Trinity, lohh...

Menurut saya, film ini menggambarkan dengan baik seninya menjadi seorang traveler. Bagaimana mengatur waktu perjalanan dan menyiasatinya dengan cuti yang terbatas. Bagaimana membuat budget perjalanan sehemat mungkin sehingga perjalanan yang direncanakan bisa terlaksana dengan aman, nyaman dan mengesankan. Ada tips-tips praktis dalam melakukan travelling yang juga disisipkan di dalam film ini.
Satu yang saya selalu jalankan adalah; mengambil kartu nama hotel tempat kita menginap.

Film ini juga tidak monoton di segi cerita yang disampaikannya, ada unsur percintaan dan cerita sahabat yang divisualkan dengan baik. Sepanjang film, kita akan disodori oleh pemandangan di beberapa destinasi wisata yang memanjakan mata penontonnya.
Untuk saya, hal ini membuat saya ingin pergi juga ke tempat yang belum saya kunjungi yang ada di film ini.
Hehe, mari kita masukkan ke dalam bucket list must visited *;;) batting eyelashes

Secara keseluruhan, film ini akan saya beri point 8 dari 10. Saya suka semua hal yang ada di film ini.
Yang menyebabkan film ini menjadi tidak mendapat nilai sempurna 10 adalah karena penilaian subjektif saya sebagai penonton yang sudah menikmati karya Trinity dalam versi buku terlebih dahulu. Itu saja. Sehingga, saya mengharapkan, Trinity divisualkan dengan sosok yang lebih gagah dan mandiri. But overall, saya suka film ini dan menantikan buku lain Trinity untuk di film kan kembali.



No comments:

Post a Comment